Kamis, 04 November 2010

Makala Seminar



MAKALAH SEMINAR PKL
MANAJEMEN PERKANDANGAN AYAM BIBIT PEDAGING
STRAIN ROSS DAN STRAIN LOHMAN DI PT SILGA PERKASA
 SUKABUMI-JAWA BARAT
Miku,Y,F1). dan Sumiati2)
1) Mahasiswa Program Keahlian TNK Diploma IPB,  NIM J3I207048, Semester 6
2) Dosen Pembimbing, Departemen INTP, FAPET IPB Dr. Ir. MSc.
 (disetujui untuk diseminarkan 10-06-2010)

PENDAHULUAN

Bagian yang terpenting dalam suatu peternakan adalah kandang dan perkandangan. Kandang merupakan suatu unit tempat unggas berdiam dan berproduksi dan memenuhi persyaratan kandang yang baik (Rasyaf 1991). Pada pemeliharaan secara intensif untuk membatasi aktifitas ayam, pemeliharaan dilakukan di dalam kandang. Kandang harus mampu menyediakan suatu lingkungan yang nyaman bagi ternak sehingga memudahkan pengelolaan dan produktifitas ayam menjadi lebih optimal.  
PT Silga Perkasa menggunakan jenis kandang semi tertutup dengan sistim pemeliharaan brood-grow-lay. Pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis mengambil tema manajemen perkandangan ayam bibit strain ross dan strain lohman di PT Silga Perkasa Sukabumi, Jawa Barat.
PT Silga Perkasa menggunakan tiga jenis strain ayam yaitu strain ross, strain cobb, dan strain lohman yang dipelihara di farm Mitra Perkasa dan farm Nangerang II. Strain ayam yang dipelihara ini merupakan ayam parent stock yang menghasilkan ayam DOC broiler (final stack).

PERKANDANGAN

PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok memiliki kandang sebanyak 14 buah dengan perincian sebagai berikut: flok K sebanyak 2 kandang, flok L sebanyak 4 kandang, flok M sebanyak 4 kandang dan flok N sebanyak 4 kandang. Jumlah kandang di PT Silga Perkasa Unit Farm Nangrang II sebanyak 14 buah dengan perincian sebagai berikut flok G sebanyak 7 kandang, flok H sebanyak 5 kandang dan flok J sebanyak 2 kandang. Areal farm dikelilingi pagar tembok dengan tinggi 2 m. Diantara atap dan lantai kandang dipasang plavon atau langit-langit dengan kerangka yang terbuat dari besi dan kayu kaso. Bahan plavonnya terbuat dari terpal dengan jarak antara plavon dan lantai kandang 2,5 meter.
Jenis Kandang
Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam bibit di PT Silga Perkasa Unit farm Mitra Perkasa Cimangkok dan farm Nangerang II adalah jenis kandang semi tertutup (semi close house). Berdasarkan fase pemeliharaannya, kandang yang digunakan oleh perusahaan menggunakan sistem brood-grow-lay.
Arah Kandang
Kandang membujur dari Timur ke Barat dengan jarak antar kandang 8-10 meter. Penggunaan kandang yang membujur dari Timur ke Barat bertujuan untuk menghindari ayam dari panas matahari langsung. Namun untuk penggunaan kandang semi tertutup hal tersebut tidak mempengaruhi kondisi ayam dalam kandang karena suhu dalam kandang diatur sesuai kebutuhan ayam.

Ukuran dan Kepadatan Kandang

Penggunaan kandang harus disesuaikan kapasitas kandang. Populasi yang terlalu padat mengakibatkan ayam menderita cekaman (stress) sehingga penurunan laju pertumbuhan dan produksi telur (Suprijatna et a., 2005). Kandang dibangun dengan tinggi rata-rata 2,5 m. Kandang K1 memiliki ukuran panjang 72 m dan lebar 12 m sehingga luasan kandang yang diperoleh 864 m2 dengan kepadatan 4,9-5,1 ekor/m2 saat mencapai periode produksi (laying). Kandang dibagi dalam 5 pen dengan ukuran masing-masing 3 buah pen berukuran 24 m x 12 m dan 2 buah pen berukuran 18 m x 12 m.


Atap Kandang
Atap kandang berfungsi untuk melindungi ternak yang ada di dalam kandang dari panas matahari langsung dan curah hujan. Menurut Priyatno (2005), konstruksi ataupun bahan yang dipasang sebagai atap perlu dipilih dari jenis yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau menghantar panas, tidak bocor, dan tahan terhadap curah hujan yang lebat. PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok menggunakan atap kandang tipe A (gable) berbahan asbes dengan kemiringan atap 300. Atap berbahan asbes cocok untuk daerah peternakan ini yang beriklim dingin dengan suhu rata-rata 18,270C. Atap kandang yang digunakan di farm Nangrang II berbentuk atap monitor.
Dinding Kandang
Penggunaan dinding kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari gangguan luar dan sebagai penghalang agar ternak selalu berada dalam kandang. Dinding kandang di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II terdiri dari beton yang berjarak 40 cm dari lantai kandang dan kawat harmonika yang dilapisi tirai yang terbuat dari terpal. Tinggi dinding kawat harmonika yaitu 2,1 m dari ujung dinding beton.
Tirai yang digunakan untuk dinding kandang ada dua jenis yaitu tirai berwarna putih untuk pemeliharaan fase starter dan layer serta tirai warna hitam yang digunakan untuk pemeliharaan fase grower. Tirai warna putih berfungsi untuk membantu penerangan sedangkan tirai warna hitam yang berfungsi untuk menahan cahaya dari luar.
Lantai Kandang
Lantai kandang terbuat dari adukan semen dan pasir dan pada permukaan lantai ditutup dengan bahan litter dari sekam padi atau yang lasim disebut sistem litter berbahan sekam padi. Penggunaan litter sekam padi ini berfungsi untuk menyerap kotoran ayam, sebagai penghangat, dan sebagai alas tidur. Ketebalan sekam padi 8 cm untuk masa starter dan untuk masa selanjutnya akan di tambah sesuai keadaan sekam. Sekam dibalik setiap hari dan ditambah bila dalam keadaan basah. Sekam yang ada didalam kandang harus dalam kondisi tidak kering dan tidak basah. Sekam kering akan menimbulkan debu dan menyebabkan gangguan respirasi pada tenak ayam. Sekam yang basah akan menjadi media hidupnya bibit penyakit dan akan menyerang ternak ayam.
Sistem Ventilasi
Berdasarkan sistim ventilasi atau dinding kandang, ada dua macam yaitu kandang tertutup (closed house) dan kandang terbuka (opened house). Kandang tertutup adalah kandang yang semua dinding kandangnya tertutup. Sistim ventilasi atau pergerakan udaranya tergantung sepenuhnya pada kipas yang dipasang. Kandang terbuka adalah semua dinding kandangnya terbuka. Kondisi dalam kandang sangat dipengaruhi oleh kondisi luar kandang (Santoso dan Sudaryani, 2010). Di PT Silga Perkasa kandang yang digunakan adalah semi clouse house. Sistem ventilasi yang digunakan adalah dinding kandang terbuka (in let) untuk mngalirkan udara segar dari luar dan exhaust fan untuk mengeluarkan gas CO2 dan bau amonia ke luar kandang. Tirai kandang hanya dibuka saat umur anak ayam 1-4 hari. Umur ayam >5 hari tirai kandang ditutup dan hanya di buka in let dan exhaust fan mulai dijalankan. Jumlah exhaust fan yang dipasang adalah 6-8 buah per kandang. Banyaknya exhaust fan yang digunakan tergantung volume bangunan kandang dan bobot badan ayam dalam kandang tersebut. Menurut Priyatno (2005), ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk untuk menggantikan udara yang kotor di dalam kandang.

PERALATAN KANDANG
Peralatan kandang yang digunakan di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangrang II untuk setiap kandang antara lain tempat pakan, tempat air minum, sangkar (nest), egg tray, lory, bak celup kaki, tangki air, alat kebersihan, alat sanitasi, exhaust fan, tirai, termometer suhu dan lampu.
Exhaust Fan
Exhaust fan adalah alat untuk menarik atau menyedot oksigen (O2) masuk dari in let dan mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) serta gas amonia dari dalam kandang ke luar kandang. Ukuran exhaust fan yang dimiliki farm Mitra Perkasa berdiameter 120 cm (48) dan berkapasitas 30.000 m3/kipas dengan kemampuan memenuhi kebutuhan udara (O2) per kilogram bobot badan ayam hidup 8 m3/jam. Exhaust fan dipasang pada bagian sisi lebar kandang. Prinsip kerja exhaust fan yaitu menyedot udara segar yang masuk dari in let dan mengeluarkannya sehingga suhu dalam kandang menjadi stabil sesuai kebutuhan ayam. Banyaknya exhaust fan yang dijalankan disesuaikan dengan bobot badan ayam dalam kandang tersebut. exhaust fan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.
PIC_0094
Gambar 1 Exhaust Fan
Tempat Pakan
Tempat pakan pada periode starter menggunakan tempat pakan feeder tray untuk anak ayam betina dan jantan.  Tempat pakan feeder tray digunakan dari umur anak ayam 1 hari sampai umur ayam 2 minggu, namun pada umur ayam 1 minggu mulai diajarkan menggunakan tempat pakan gantung (hanging). Jumlah tempat pakan feeder tray yang digunakan pada umur 1-3 hari adalah 20-30 ekor/ feeder tray dan akan ditambah 5 buah setiap pelebaran kandang. Tempat pakan yang digunakan pada periode grower dan layer yaitu tempat pakan automatic feeder trough untuk betina dan feeder trough untuk jantan. automatic feeder trough menggunakan hopper sebagai bak pakan, rantai untuk mengedarkan pakan dengan bantuan motor penggerak (dynamo). Hopper berfungsi sebagai bak pakan sebelum pakan diedarkan ke dalam kandang. Trough berfungsi sebagai tempat pakan yang berbentuk persegi panjang dan terbuat dari bahan baja. Lebar trough 8 cm, panjangnya sejajar dengan panjang kandang dan dipasang 4-6 jalur. Trough ditutup dengan grill berbentuk segitiga sebagai tempat masuknya kepala ayam. Ukuran grill untuk betina 4 cm x 7 cm.
Tempat Air Minum

Tempat air minum yang digunakan pada periode starter yaitu tempat air minum gallon. Tempat air minum gallon digunakan dari umur anak ayam 1 hari dan pada umur 10 hari sudah mulai digunakan tempat air minum otomatis (automatic bell drinker). Tempat air minum automtic ini digunakan pada saat pemberian air tanpa penggunaan obat. Kebutuhan tempat air minum gallon yaitu 70 ekor anak ayam per gallon. Tempat air minum yang digunakan untuk periode grower dan layer yaitu tempat minum otomatis (automatic bell drinker) dengan kapasitas 30-50 ekor.



Tirai
Tirai kandang yang digunakan terbuat dari terpal yang dipasang menutupi seluruh bagian kandang yang terbuka. Saat umur anak ayam 1-4 hari, tirai diturunkan atau dibuka (samping belakang 20 cm dan samping depan 50 cm). Tujuan pembukaan tirai ini untuk menyuplai udara segar masuk ke dalam kandang karena belum menggunakan exhaust fan. Tirai kandang hanya dibuka saat anak ayam umur 1-4 hari, selanjutnya tirai ditutup dan hanya membuka in let pada kedua sisi kandang. Tirai yang digunakan pada periode starter adalah tirai berwarna putih. Pemeliharaan ayam periode grower menggunakan tirai berwarna hitam dan perode layer kembali menggunakan tirai berwarna putih. Menurut Priyatno (2005) tirai sangat berguna untuk melindungi anak ayam yang bulunya belum tumbuh lengkap dari hembusan angin.
Sangkar (Nest)
Sangkar digunakan untuk tempat ayam betina bertelur. Sangkar ini harus mudah dipindahkan, redup, sirkulasi udara baik dan nyaman untuk ayam (Fadilah et al 2007). Sangkar dilapisi dengan litter (sekam) agar telur tidak retak dan ayam akam merasa lebih nyaman. Sangkar ini terbuat dari bahan seng sehingga mudah dibersihkan dan tahan lama. Sangkar dibuat berkelompok dengan satu unit sangkar berukuran panjang 180 cm dan lebar 70 cm dan terdiri dari 24 buah sangkar kecil. Sangkar-sangkar kecil ini berukuran 35 cm x 30 cm dan dapat diisi oleh 3-5 ekor ayam betina. Contoh sangkar dapat dilihat pada Gambar 2.
Copy of PIC_0177
Gambar 2. Sangkar (Nest)
Peralatan Lain
Peralatan lain yang menunjang kelancaran usaha yaitu egg tray, kereta telur, bak celup kaki, toren air, garpu pembalik sekam, alat kebersihan, alat sanitasi, termometer suhu dan lampu untuk penerangan.
a.        Egg tray digunakan untuk menyimpan telur saat pengambilan telur selanjutnya egg tray di angkut menggunakan kereta telur menuju mobil pengangkut telur.
b.        Tangki air digunakan untuk manampung air minum yang akan diberikan untuk ayam. Jumlah tangki air yang digunakan ada dua buah. Tangki diletakan didalam kandang dengan ketinggian 2,20 m dari lantai kandang. Untuk mengalirkan air ke dalam kandang mengisi tempat minum digunakan pipa paralon berukuran 1. Pipa paralon dibuat tiga jalur memanjang sasuai panjang kandang dan pada ujung pipa paralon dipasang kran yang akan dibuka untuk membersihkan pipa paralon bagian dalam.
c.        Timbangan digunakan untuk mengontrol bobot badan ayam dari minggu ke minggu agar ayam lebih mudah diberi perlakuan.
d.        Alat timbangan yang digunakan ada dua jenis yaitu timbangan digital dan timbangan analog.
e.        Garpu pembalik sekam digunakan untuk membalik sekam. Alat ini terbuat dari besi dan di beri gagang dari kayu sebagai pegangan.
f.         Termometer digunakan untuk mengukur suhu di dalam kandang. Alat ini sangat membantu karyawan untuk mengontrol suhu dalam kandang, bila suhu naik maka akan di tambah exhaust fan dan sebaliknya suhu turun maka akan dikurangi exsaust fan.
g.        Alat sanitasi yang digunakan berupa bak celup kaki, jet cleaner, hand sprayer. Alat-alat ini digunakan untuk desinfektan didalam dan di luar kandang.
h.        Alat kebersihan yang digunakan berupa sapu lidi, sapu ijuk, ember, sikat, kuas. Alat-alat ini digunakan untuk membersihkan debu dan kotoran yang ada di dalam kandang dan luar kandang.
i.         Cahaya lampu mempunyai peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan produktifitas ayam breeding. Penggunaan lampu untuk periode starter, grower dan layer mempunyai kekuatan pencahayaan berbeda. Periode starter menggunakan lampu dengan kekuatan 25 watt, periode grower menggunakan lampu dengan kekuatan 5 watt dan periode layer menggunakan lampu dengan kekuatan 18 watt.
PERFORMA AYAM
Performa ayam merupakan tolak ukur keberhasilan dalam manajemen pemeliharaan ayam. Performa ayam bibit strain ross pada periode indukan di PT Silga Perkasa farm Mitra Perkasa dapat diukur dengan memperhatikan bobot badan, konsumsi pakan, dan keseragaman.  
Tabel 1 menunjukan bahwa bobot badan aktual lebih tinggi dari bobot badan standar. Pencapaian bobot badan melebihi standar memang kebijakan dari perusahaan untuk mengejar kerangka tubuh (frame size) pada periode starter.

Tabel 1 Performa ayam bibit periode indukan
Umur (mggu)
Bobot Badan (gr/ekor)
Feed Intake (gr/ekor/hari)
Keseragaman (%)
Standar
Aktual
Standar
Aktual
Betina
Jantan
Betina
Jantan
Betina
Jantan
Betina
Jantan
Betina
Jantan
0
-
-
45
45
-
-
ad lib
ad lib
-
-
1
115
150
158
158
25
26
21
24
78
68
2
220
310
298
337
30
36
35
42
84
72
3
355
505
400
522
35
44
38
46
88
80

Sumber : PT Silga Perkasa


Keseragaman yang dicapai mulai minggu pertama sampai akhir periode indukan meningkat hingga mencapai keseragaman > 80 %. Hal tersebut menandakan bahwa manajemen yang dilakukan dalam pemeliharaan periode indukan ini telah baik.

KESIMPULAN

Manajemen perkandangan di PT Silga Perkasa telah dilaksanakan dengan baik hingga menghasilkan performa ayam yang seragam dan bobot  badan mencapai standar. Hal ini menandakan adanya kontribusi yang efisien dari salah satu faktor produksi yaitu perkandangan. Namun pihak perusahaan harus mengevaluasi peran faktor produksi lainnya sehingga tidak terjadi kelebihan bobot badan (over weight).







DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R., A. Polana., S. Alam, & E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka. Jakarta
Prianto, M.A. 2010. Membuat Kandang Ayam. Jakarta. Penebar Swadaya
Rasyaf, M. 1991. Beternak Ayam Petelur. Jakarta. Penebar Swadaya
Ross. 2010. Global Ross Performane. Ross Indonesia
Suprijatna, E,. U. Atmomarsono, & R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar