Selasa, 02 November 2010

MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERKANDANGAN AYAM BIBIT PEDAGING


 SARANA PRODUKSI

Luas Lahan dan Penggunaan

Luas lahan di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa adalah 20.056m2­ dan luas lahan di Farm Nangerang II adalah 15.144m2 dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penggunaan Lahan PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa dan Nangerang II
Penggunaan lahan
Luas (m2)
Farm Mitra Perkasa
Farm Nangerang II
Kandang
16.056
11.952
Gudang I
200
72
Gudang II
300
80
Mess staf dan karyawan
230
300
Kantor
200
180
Bangunan tempat diesel
200
80
Pos keamanan
150
120
Jalan
900
840
Musola
30
20
Lahan kosong
1.790
1.500
Jumlah
20.056
15.144
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana seperti air, listrik, dan kendaraan dibutuhkan untuk   menunjang kelancaran jalannya usaha. PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok memiliki 2 sumur bor sebagai sumber air, sedangkan di Nangerang II  air disuplai dari luar Farm. Listrik yang digunakan disuplai dari PLN, namun perusahaan juga menyiapkan generator sendiri untuk antisipasi saat pemadaman listrik dari PLN. Kendaraan yang dimiliki PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II yaitu 2 mobil pakan dan telur, serta 2 mobil operasional staf.

Perkandangan

Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam bibit di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II adalah jenis kandang semi tertutup (semi close house) dan berdasarkan fase pemeliharaannya, kandang yang digunakan oleh perusahaan menggunakan sistem brood-grow-lay. Kandang       membujur dari Timur ke Barat dengan jarak antar kandang 8-10 meter. Jarak areal kandang atau Farm dengan pemukiman ± 300 meter. Diantara atap dan lantai      kandang dipasang plavon atau langit-langit dengan kerangka yang terbuat dari besi dan kayu kaso. Bahan plavonnya terbuat dari terpal dengan jarak antara plavon dan lantai kandang 2,5 meter. Jumlah kandang yang dimiliki PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok sebanyak 14 buah kandang dengan perincian sebagai    berikut: flock K sebanyak 2 kandang, flock L sebanyak 4 kandang, flock M sebanyak 4 kandang dan flock N sebanyak 4 kandang. Jumlah kandang di PT Silga Perkasa Unit Farm Nangerang II sebanyak 14 buah dengan perincian sebagai berikut flock G sebanyak 7 kandang, flock H sebanyak 5 kandang dan flock J sebanyak 2 kandang.

Atap Kandang

Atap kandang berfungsi untuk melindungi ternak yang ada di dalam kandang dari panas matahari langsung dan curah hujan. Menurut Priyatno (2005), konstruksi ataupun bahan yang dipasang sebagai atap perlu dipilih dari jenis yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau menghantar panas, tidak bocor, dan tahan terhadap curah hujan yang lebat. PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok menggunakan atap kandang tipe A (gable) berbahan asbes dengan kemiringan atap 300. Suhu rata-rata di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok yaitu 18,270C. Atap kandang yang digunakan di Farm Nangerang II berbentuk atap monitor. Bahan atap terbuat dari asbes dengan kemiringan atap 450.

Dinding Kandang

Penggunaan dinding kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari gangguan luar dan sebagai penghalang agar ternak selalu berada dalam kandang. Dinding kandang di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II terdiri dari beton yang berjarak 40 cm dari lantai kandang dan kawat harmonika yang dilapisi tirai yang terbuat dari terpal. Tinggi dinding kawat harmonika yaitu 2,1 m dari ujung dinding beton.
Tirai yang digunakan untuk dinding kandang ada dua jenis, yaitu tirai berwarna putih untuk pemeliharaan fase starter dan layer serta tirai warna hitam yang digunakan untuk pemeliharaan fase grower. Tirai warna putih berfungsi untuk membantu penerangan, sedangkan tirai warna hitam berfungsi untuk mengurangi cahaya dari luar.

Lantai Kandang

Lantai kandang terbuat dari adukan semen dan pasir, pada permukaan lantai ditutup dengan bahan litter dari sekam padi atau yang lazim disebut sistem litter berbahan sekam padi. Penggunaan litter sekam padi ini berfungsi untuk menyerap kotoran ayam, sebagai penghangat, dan sebagai alas tidur. Ketebalan sekam padi 8 cm untuk masa starter dan untuk masa selanjutnya akan ditambah sesuai keadaan sekam. Sekam dibalik setiap hari dan ditambah bila dalam keadaan basah. Sekam yang ada didalam kandang harus dalam kondisi tidak kering dan tidak basah. Sekam kering akan menimbulkan debu dan menyebabkan gangguan respirasi pada tenak ayam. Sekam yang basah akan menjadi media hidupnya bibit penyakit dan akan menyerang ternak ayam.

Sistem Ventilasi

Berdasarkan sistim ventilasi atau dinding kandang, ada dua macam yaitu kandang tertutup (close house) dan kandang terbuka (opened house). Kandang tertutup adalah kandang yang semua dinding kandangnya tertutup. Sistim ventilasi atau pergerakan udaranya tergantung sepenuhnya pada kipas yang dipasang. Kandang terbuka adalah semua dinding kandangnya terbuka. Kondisi dalam kandang sangat dipengaruhi oleh kondisi luar kandang (Santoso dan Sudaryani, 2010). Kandang yang digunakan adalah semi clouse house dengan sistem ventilasi yang digunakan PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II adalah dinding kandang terbuka (in let) untuk mengalirkan udara segar dari luar dan exhaust fan untuk mengeluarkan gas CO2 dan bau amonia ke luar kandang. Saat umur ayam >5 hari, tirai kandang ditutup, in let dibuka dan exhaust fan mulai dijalankan. Jumlah exhaust fan yang dipasang adalah 6-8 buah per kandang. Banyaknya exhaust fan yang digunakan tergantung volume bangunan kandang dan bobot badan ayam dalam kandang tersebut. Menurut Priyatno (2005), ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk untuk menggantikan udara yang kotor di dalam kandang. Perhitungan kebutuhan kipas yang digunakan di PT Silga Perkasa adalah sebagai berikut:
1)      Kebutuhan kipas dalam satu kandang:
Kipas yang digunakan dalam satu kandang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Volume kandang (P x L x T)
          500
Panjang kandang : 72m, lebar kandang : 12 m dan tinggi kandang : 2,5m
=          72m x 12m x 2,5m
  500
            =          4,32
(artinya, kipas yang akan dipasang dalam satu kandang sebanyak 4-5 buah)
2)      Kebutuhan kipas berdasarkan bobot badan ayam:
Kapasitas kipas : 30.000m3/kipas
Kebutuhan oksigen (O2) : 8m3/ kg
Total bobot badan dalam satu kandang : 15.000 kg
= 8m3 x 15.000  : 120.000 m3
=          120.000m3
              30.000m3
=          4
(artinya,  kipas yang dijalankan sebanyak 4 buah).

Arah Kandang

Kandang membujur dari Timur ke Barat dengan jarak antar kandang 8-10   meter. Penggunaan kandang yang membujur dari Timur ke Barat bertujuan untuk menghindari ayam dari panas matahari langsung. Untuk penggunaan kandang semi tertutup hal tersebut tidak mempengaruhi kondisi ayam dalam kandang, karena suhu dalam kandang diatur sesuai kebutuhan ayam.

Peralatan Kandang

Peralatan kandang yang digunakan di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II untuk setiap kandang antara lain tempat pakan, tempat air minum, sangkar (nest), egg tray, lori, bak celup kaki, tangki air, alat kebersihan, alat sanitasi, exhaust fan, tirai, termometer suhu dan lampu.

Exhaust Fan

Exhaust fan adalah alat untuk mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) dan gas amonia dari dalam kandang ke luar kandang. Ukuran exhaust fan yang dimiliki Farm Mitra Perkasa dan Farm Nangerang II berdiameter 120 cm (48 inci) dan berkapasitas 30.000 m3/kipas dengan kemampuan memenuhi kebutuhan udara (O2) per kilogram bobot badan ayam hidup 8 m3/jam. Exhaust fan dipasang pada bagian sisi lebar kandang. Banyaknya exhaust fan yang dijalankan disesuaikan dengan bobot badan ayam dalam kandang tersebut. Exhaust fan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Exhaust Fan

Tempat Pakan

Tempat pakan pada periode starter menggunakan feeder tray untuk anak ayam betina dan jantan.  Feeder tray digunakan dari umur anak ayam 1 hari sampai umur ayam 2 minggu, namun pada umur ayam 1 minggu mulai diajarkan            menggunakan tempat pakan gantung (hanging feeder). Jumlah tempat pakan feeder tray yang digunakan pada umur 1-3 hari adalah 20-30 ekor/ feeder tray dan akan  ditambah 5 buah setiap pelebaran kandang. Tempat pakan yang digunakan pada    periode grower dan layer yaitu tempat pakan automatic feeder trough untuk betina dan feeder trough untuk jantan. Automatic feeder trough menggunakan hopper          sebagai bak pakan, rantai untuk mengedarkan pakan dengan bantuan motor                penggerak (dynamo). Hopper berfungsi sebagai bak pakan sebelum pakan diedarkan ke dalam kandang. Trough berfungsi sebagai tempat pakan yang berbentuk persegi panjang dan terbuat dari bahan baja. Lebar trough 8 cm, panjangnya sejajar dengan panjang kandang dan dipasang 4-6 jalur. Trough ditutup dengan grill berbentuk segitiga sebagai tempat masuknya kepala ayam. Ukuran grill untuk ayam betina 4 cm x 7 cm. Feeder tray, hanging feeder dan  automatic feeder trough dapat dilihat pada Gambar 2a, b dan c.
             
   Gambar 2. (a) Feeder Tray        (b) Hanging                  (c) Feeder Trough

Tempat Air Minum

Tempat air minum yang digunakan pada periode starter yaitu tempat air         minum gallon. Tempat air minum gallon digunakan dari umur anak ayam 1 hari dan pada umur 10 hari sudah mulai digunakan tempat air minum otomatis (automatic bell drinker). Tempat air minum automatic bell drinker ini digunakan pada saat                 pemberian air tanpa penggunaan obat. Kebutuhan tempat air minum gallon yaitu 70 ekor anak ayam/gallon. Tempat air minum yang digunakan untuk periode grower dan layer yaitu tempat air minum automatic bell drinker. Tempat air minum gallon dan automatic bell drinker dapat dilihat pada Gambar 3a dan b.
                    
                    Gambar 3. (a) Gallon Manual       (b) Automatic Bell Drinker
Tirai
Tirai kandang yang digunakan terbuat dari terpal yang dipasang menutupi            seluruh bagian kandang yang terbuka. Untuk anak ayam umur 1-4 hari, tirai                diturunkan atau dibuka (samping belakang 20 cm dan samping depan 50 cm). Tujuan                 pembukaan tirai ini untuk mengalirkan udara segar masuk ke dalam kandang karena belum menggunakan exhaust fan. Tirai kandang hanya dibuka saat anak ayam umur 1-4 hari, selanjutnya tirai ditutup dan hanya membuka in let pada kedua sisi kandang. Tirai yang digunakan pada periode starter adalah tirai berwarna putih. Pemeliharaan ayam periode grower menggunakan tirai berwarna hitam dan periode layer kembali menggunakan tirai berwarna putih. Menurut Priyatno (2005), tirai sangat berguna untuk melindungi anak ayam yang bulunya belum tumbuh lengkap dari hembusan angin. Contoh tirai yang digunakan di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok dan Nangerang II dapat dilihat pada Gambar 4a dan b.
      
                          Gambar 4. (a) Tirai Putih                   (b) Tirai Hitam

Egg Tray

            Egg tray digunakan untuk penyimpanan telur ayam sehingga dapat                  memudahkan pekerja dalam mendistribusi telur dari kandang ke tempat grading dan dari tempat grading ke tempat penetasan.

Sangkar (Nest)

Sangkar digunakan untuk tempat ayam betina bertelur. Sangkar ini harus     mudah dipindahkan, redup, sirkulasi udara baik dan nyaman untuk ayam. Sangkar dilapisi dengan litter (sekam) agar telur tidak retak dan ayam akan merasa lebih nyaman. Sangkar ini terbuat dari bahan seng sehingga mudah dibersihkan dan tahan lama. Sangkar dibuat berkelompok dengan satu unit sangkar berukuran panjang 180 cm dan lebar 70 cm dan terdiri dari 24 buah sangkar kecil. Sangkar-sangkar kecil ini berukuran 35 cm x 30 cm dan dapat diisi oleh 3-5 ekor ayam betina. Contoh sangkar dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Sangkar (nest)

Alat Kebersihan

            Alat kebersihan yang digunakan berupa sapu lidi, sapu ijuk, ember, sikat, kuas. Alat-alat ini digunakan untuk membersihkan debu dan kotoran yang ada di  dalam kandang dan luar kandang.

Alat Sanitasi

            Alat sanitasi yang digunakan berupa bak celup kaki, jet cleaner, hand           sprayer. Alat-alat ini digunakan untuk desinfeksi di dalam dan di luar kandang. Alat           sanitasi yang digunakan di PT Silga Perkasa dapat dilihat pada Gambar 6a, b dan c.
     
        Gambar 6. (a) Jet Cleaner      (b) Hand Sprayer              (c) Bak Celup Kaki

Lampu

            Cahaya lampu mempunyai peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan produktifitas ayam breeding. Lampu untuk periode starter, grower dan layer mempunyai kekuatan pencahayaan berbeda. Periode starter menggunakan lampu dengan kekuatan 25 watt, periode grower menggunakan lampu dengan kekuatan 5 watt dan periode layer menggunakan lampu dengan kekuatan 18 watt.

Chick Guard (Lingkar pembatas)

Alat ini terbuat dari bahan seng yang digunakan sebagai lingkar pembatas brooder agar anak ayam tetap berada dalam ruangan yang hangat. Chick guard di pasang dalam kandang utama sebelum penerimaan DOC.

Pemanas

            Pemanas digunakan sebagai penghangat brooder saat anak ayam masih dalam masa brooding. Jenis pemanas yang digunakan ada dua yaitu gasolek dan smawar.

Timbangan

            Timbangan digunakan untuk mengontrol bobot badan ayam dari minggu ke minggu agar ayam lebih mudah diberi perlakuan (treatment). Alat timbangan yang digunakan ada dua jenis yaitu timbangan digital dan timbangan analog.

Tangki (Penampung) dan Instalasi Air

            Tangki air digunakan untuk manampung air minum yang akan diberikan          untuk ayam. Jumlah tangki air yang digunakan ada dua buah. Tangki diletakkan             di dalam kandang dengan ketinggian 2,2 m dari lantai kandang. Untuk mengalirkan air ke dalam kandang dan mengisi tempat air minum digunakan pipa paralon             berukuran 1 inci. Pipa paralon dibuat tiga jalur memanjang sasuai panjang kandang dan pada ujung pipa paralon dipasang kran yang akan dibuka untuk membersihkan pipa paralon bagian dalam.

Lori

            Alat ini ada dua jenis yaitu untuk mendistribusikan pakan ke dalam kandang dan untuk mendistribusikan telur dari kandang ke mobil pengangkut telur.

Termometer

            Termometer digunakan untuk mengukur suhu di dalam kandang. Alat ini sangat membantu karyawan untuk mengontrol suhu dalam kandang, bila suhu naik maka akan ditambah exhaust fan dan sebaliknya suhu turun maka akan dikurangi   exhaust fan.

Garpu Pembalik Sekam

            Garpu digunakan untuk membalik sekam. Alat ini terbuat dari besi dan diberi gagang dari kayu sebagai pegangan. Contoh alat garpu dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Garpu Pembalik Sekam

Strain Ayam yang Digunakan

            Strain ayam yang digunakan PT Silga Perkasa ada tiga jenis strain yaitu strain Ross, strain Cobb, dan strain Lohman. Dalam laporan ini akan dibahas lebih lanjut tentang ayam strain Ross untuk periode pemeliharaan starter dan grower serta ayam strain Lohman untuk periode pemeliharaan layer. Ayam strain Ross dan strain Cobb dipelihara di Farm Mitra Perkasa Cimangkok, sedangkan ayam strain Lohman              dipelihara di Farm Nangerang II.



PEMELIHARAAN AYAM PERIODE STARTER (UMUR 0-5 MINGGU)

Fase starter merupakan fase pemeliharaan yang sangat menentukan                   keberhasilan untuk fase pemeliharaan berikutnya. Pemeliharaan ayam periode starter di PT Silga Perkasa adalah ayam strain Ross yang di mulai dari ayam umur 1 hari sampai umur ayam 5 minggu. Day old chick parent stock yang digunakan berasal dari breeding grand parent stock yang diproduksi oleh PT Charoen Phokpan.

Kandang dan Peralatan

Telah dijelaskan pada pembahasan perkandangan bahwa sistim pemeliharaan yang digunakan adalah brood-grow-lay maka pemeliharaan starter, grower dan layer hanya pada satu kandang. Chick guard yang digunakan terbuat dari seng dengan tinggi 45-50 cm. Pemanas atau penghangat menggunakan gasolek dan smawar           dengan jumlah tiap brooder 2 buah gasolek dan 1 buah smawar.
Peralatan kandang untuk fase starter adalah feeder tray, hanging feeder,          tempat air minum manual (gallon), tempat minum otomatis (automatic bell drinker),   tirai, exhaust fan, alat kebersihaan, alat sanitasi, lampu, lori, bak celup kaki, tangki air, chick guard, thermometer, pemanas.

Kepadatan Kandang

PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa Cimangkok menerapkan kepadatan brooder untuk anak ayam umur 1 hari adalah 50-70 ekor/m2. Pelebaran brooder           dilakukan dengan memperhatikan kondisi anak ayam dalam brooder. Tidak ada  ukuran standar pelebaran kandang namun hanya memperhatikan kenyamanan anak ayam. Pelebaran brooder dimulai pada umur 4 hari dan pelebaran seterusnya             mengikuti pertumbuhan ayam.

Persiapan Kandang dan Peralatan

Kandang dan peralatan akan mulai disiapkan setelah ayam diafkir.                 Langkah-langkah persiapan kandang adalah:
  1. Kandang diinsektisida dengan bahan aktif klorpinifos dengan dosis 3cc/liter air dan kandang diistirahatkan selama 3 hari dengan tujuan membasmi           serangga yang ada di celah-celah kandang, peralatan dan sekam (pupuk).           Insektisida lebih ditujukan pada sekam (pupuk) karena media ini sebagai           carrier (pembawa) penyakit avian influenza (AI).
  2. Sekam (pupuk) mulai dikarungi dan dikeluarkan setelah kandang                 diistirahatkan selama 3 hari.
  3. Setelah sekam (pupuk) selesai dikeluarkan, kandang disemprot insektisida, dicuci dengan deterjen 300 ml/m2, selanjutnya dibilas dengan air.
  4. Setelah kering kandang, dilakukan desinfeksi tahap pertama dengan bahan aktif yang tidak menimbulkan korosi terhadap kandang dan peralatan. Bahan desinfektan adalah glutaraldehyde dengan dosis 1 liter air : 1,5 ml                       glutaraldehyde.
  5. Setelah kandang kering, diberi kapur pada lantai dan dinding kandang.
  6. Peralatan kandang seperti tempat pakan, tempat air minum, dikeluarkan dari kandang, dicuci dengan deterjen, dibilas dengan air, dan didesinfeksi. Setelah kering dimasukan kedalam kandang setelah kandang selesai diberi kapur. Tempat pakan gantung (hanging feeder) mulai dipasang, selanjutnya dilakukan pemasangan chick guard.
  7. Setelah peralatan disiapkan, sekam mulai dimasukkan.
  8. Dilakukan desinfeksi tahap dua. Bahan desinfektan sama seperti desinfeksi tahap pertama.
  9. Setelah peralatan, sekam dimasukkan dan chick guard dipasang, dilakukan desinfeksi tahap tiga dengan bahan desinfektan formalin 80 % dengan dosis 1 : 10 (formalin : air). Desinfeksi ini dilakukan 3-4 hari sebelum chick in DOC.
  10. Persiapan kandang, peralatan dan waktu istirahat kandang ± 2-3 bulan.

Perlakuan Saat DOC Datang

            Persiapan awal sebelum DOC tiba yaitu menstabilkan suhu brooder 28-340C dengan menghidupkan pemanas 2 jam sebelum DOC tiba. Air minum disiapkan          dalam brooder yang diberi multivitamin plus elektrolit, dengan suhu air 20-240C. Saat anak ayam tiba di Farm, langsung dilakukan vaksinasi ND-IB. Selesai vaksinasi anak ayam ditimbang dan dimasukan dalam brooder dengan kapasitas tampung  brooder 50-70 ekor/m2. Rata-rata bobot badan DOC pada penimbangan pertama 45 g untuk DOC betina dan jantan.

Pemberian Pakan

            Anak ayam diajari makan dengan cara pakan ditabur di atas alas koran,              selanjutnya diberikan dalam feeder tray. Pemberian pakan untuk anak ayam                dilakukan  dengan cara pakan selalu tersedia dalam tempat pakan, namun pemberiannya sedikit demi sedikit (full feed) yang disesuaikan dengan standar               kebutuhan harian yang telah ditentukan.  Menurut Santoso dan Sudaryani (2010), pemberian pakan secara full feed artinya tempat pakan ayam tidak boleh kosong.       Pakan yang digunakan adalah pakan jadi bentuk crumble yang diproduksi oleh PT Cheil Jedang Superfeed. Kandungan protein pakan untuk periode starter yaitu 19%. Kandungan nutrisi yang terkandung dalan pakan ayam starter dapat di lihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan Nutrien Pakan Starter Produksi PT Cheil Jedang Superfeed
Nutrien
(%)
Kadar Air
Max    13
Protein
Max    19
Lemak
Max    3
Serat Kasar
Max    4
Abu
Max    7,5
Calcium
           0,9-1,1
Phospor
           0,6-0,9
Antibiotika
+
Coccidiostat
-

Anak ayam tetap dipacu untuk selalu makan dan minum setiap saat untuk Kebutuhan pakan untuk anak ayam meningkat setiap hari dengan kebutuhan masa brooding dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kebutuhan Pakan Ayam Periode Starter
Betina
Jantan
Hari ke-
Jumlah pakan (g/ekor/hari
Hari ke-
Jumlah pakan (g/ekor/hari
1
11
1
11
2
13
2
14
3
18
3
18
4
22
4
23
5
25
5
29
6
28
6
35
7-8
31
7-8
40
9-16
32
9-11
43
17-21
34
12-16
44
-
-
17-21
47
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010

Pengaturan Cahaya

Lama pencahayaan untuk anak ayam umur 1-4 hari selama 24 jam.              Penggunaan cahaya untuk umur >4 hari disesuaikan dengan pemberian pakan, bila pada malam hari jatah pakan dalam 1 hari sudah habis maka lampu akan dimatikan. Lampu yang digunakan adalah 25 watt dengan jarak tiap titik lampu 3 meter dan         intensitas cahaya 20 lux. Menurut Fadilah et al. (2007), pencahayaan selama 24 jam untuk ayam breeder hanya dilakukan pada hari ke 1-3 dengan tujuan agar ayam mengetahui letak tempat pakan, tempat air minum, dan pemanas. Setelah itu,            program dilakukan secara ketat sesuai dengan program yang direkomendasikan oleh setiap strain untuk menghindari dewasa dini (early sexual maturity). Program pencahayaan periode Starter di PT Silga Perkasa dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Program Pencahayaan Periode Starter di PT Silga Perkasa
Umur
Lama Pencahayaan (jam)
Lux
1-6
24
20
7-8
17 (05.00-21.00)
20
9-21
13 (05.00-18.00)
20

Penimbangan

Penimbangan anak ayam pada minggu pertama pemeliharaan dilakukan      setiap hari (pada malam hari jam 19.00 WIB) untuk mengetahui pertambahan bobot badan harian. Setelah minggu pertama, penimbangan dilakukan setiap minggu. Sampel yang digunakan untuk penimbangan bobot badan yaitu 10% dan ayam ditimbang satu per satu. Tujuan penimbangan adalah untuk mengontrol pertambahan bobot badan anak ayam. Penimbangan sangat penting karena dapat menjadi program seleksi untuk memisahkan ayam yang bobotnya kecil, sedang, dan besar. Data hasil penimbangan bobot badan ayam dapat disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Penimbangan Bobot Badan Ayam Strain Ross pada Kandang K1
Umur (minggu)
Rata-rata Bobot Badan (g)
Standar
Aktual
Betina
Jantan
Betina
Jantan
0
-
-
45
45
1
115
150
160
148,1
2
220
310
281,7
311,4
3
355
505
396,5
484,3
Sumber : PT Silga Perkasa 2010
Hasil penimbangan bobot badan pada Tabel 6 dapat dilihat ada perbedaan bobot badan ayam khususnya betina. Bobot badan aktual jauh lebih tinggi dari bobot badan standar. Fakta yang terjadi ini merupakan kebijakan perusahaan yang menargetkan pencapaian bobot badan ayam betina pada minggu pertama 150 g/ekor dengan tujuan mendapatkan frame size ayam yang besar. Pihak perusahan memberi toleransi pencapaian bobot badan sampai 160 g/ekor. Bobot badan ayam lebih dari 160 g tergolong over weight. Penimbangan ayam dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Penimbangan Bobot Badan Ayam

Pemotongan Paruh

Pemotongan paruh hanya dilakukan untuk anak ayam jantan. Pemotongan  paruh ini dilakukan saat anak ayam jantan berumur 3-4 hari. Tujuan pemotongan  paruh untuk mengurangi kanibalisme dan mengefisiensi penggunaan pakan.           Pemotongan paruh dilakukan saat sore hari atau saat suasana sejuk agar tidak terjadi banyak pendarahan dan mengurangi stress pada anak ayam. Alat yang digunakan  untuk pemotongan paruh ialah electric debeaker. Pisau debeaker yang digunakan harus tajam dan harus dalam keadaan panas. Paruh yang sudah dipotong dipanaskan kembali pada pisau debeaker agar tidak terjadi pendarahan. Pakan yang disediakan dalam feeder tray diberi lebih tebal, tujuannya untuk mengurangi pendarahan akibat benturan paruh anak ayam pada feeder tray. Sebelum dan sesudah pemotongan paruh, anak ayam diberi multivitamin memalui air minum untuk mencegah stress. Proses pemotongan paruh dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Pemotongan Paruh

Pencegahan Penyakit

            Penyakit merupakan suatu masalah yang dapat menimbulkan keresahan dan gagalnya usaha pembibitan ayam. Untuk menghindari timbulnya suatu penyakit,    setiap daerah pembibitan ayam memiliki program pencegahan penyakit yang              berbeda-beda. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menerapkan program biosecurity yang ketat yang meliputi sanitasi, vaksinasi dan medikasi.

Sanitasi

Bahan sanitasi kandang dan lingkungan yang digunakan PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa yaitu bahan-bahan yang tidak menimbulkan korosi pada kandang dan peralatan. Jenis bahan sanitasi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Desinfektan dan Dosis Penggunaannya pada Periode Starter
Nama Obat
Kandungan Obat
Dosis (cc/liter
Shower
Aviodine
Flumequine/Colistine
1,5

Glotanol
Glutaraldehyde
5

Lysol
Phenol
1,5

Prima Cuats
Benzalkonium Klorida
2
Sanchine (Spray)
Aviodine
Flumequine/Colistine
3

Glotanol
Glutaraldehyde
10

Lysol
Phenol
3

Prima Cuats
Benzalkonium Klorida
4
Spray Lingkungan
Lysol
Phenol
5

Formalin
Formaldehyde
10
Spray Luar Kandang
Glutanol
Glutaraldehyde
10
Celup Kaki
Aviodine
Flumequine/Colistine
30

Lysol
Phenol
25
Spray Dalam Kandang
Aviodine
Flumequine/Colistine
10

Prima Cuats
Benzalkonium Klorida
13
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010

Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemberian antigen untuk merangsang sistim kebal dan menghasilkan antibodi terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus,          bakteri dan protozoa. Tujuan vaksinasi adalah memberikan kekebalan (antibodi) pada ternak sehingga dapat melawan antigen atau mikroorganisme penyebab penyakit. Program vaksinasi di PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Program Vaksnasi Periode Starter Strain Ross di PT Silga Perkasa unit
  Farm Mitra Perkasa
Umur (hari)
Vaksin
Dosis
Aplikasi
1
ND IB Clone
1 Dosis
Spray
3
Coccivac (Aquabidest)
1 Dosis
Spray pakan
8
AI
0,25 cc
Subcutan
14
Gumboro
1 Dosis
Tetes mulut

IB 4-91
1 Dosis
Tetes mata
16-17
Amprol
0,3 gr/ltr
Air minum
18
ND Killed
0,25 cc
Intra muscular

ND Lasota
1 Dosis
Tetes mata
24
Gumboro
1 Dosis
Tetes mulut
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 

Vaksin jenis aktif (live) merupakan vaksin yang masih dalam keadaan bubuk sehingga harus diencerkan. Bahan pengencer vaksin yaitu larutan dapar atau dengan nama dagangnya diluents steril. Aplikasi untuk jenis vaksin ini dengan cara tetes  mata atau tetes mulut. Saat vaksinasi harus hati-hati agar vaksinnya tidak menetes jatuh ke sekam. Vaksin jenis killed atau vaksin in active merupakan vaksin yang   sudah dalam bentuk cair, sehingga langsung diaplikasikan ke ternak ayam.                      Penanganan ternak ayam sebelum dan sesudah vaksinasi yaitu pemberian                   multivitamin melalui air minum untuk mencegah stress yang timbul akibat vaksinasi. Sebelum  divaksin, anak ayam disekat untuk memudahkan dalam pemberian vaksin. Proses vaksinasi dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Vaksin Tetes Mulut
PT Silga Perkasa Unit Farm Mitra Perkasa tidak merencanakan program pengobatan yang rutin. Pengobatan dilakukan bila ada gejala penyakit yang timbul. Sejauh ini di PT Silga Perkasa belum mengalami timbulnya suatu penyakit yang membahayakan ternak dan kelangsungan usaha. Penyakit yang sering muncul yaitu gangguan pernapasan akibat pergantian musim, suhu lingkungan yang tidak stabil dan sekam yang terlalu kering sehingga mengakibatkan banyak debu dalam kandang.

Penampilan Ternak Selama Periode Indukan

Pemeliharaan anak ayam pada periode indukan di PT Silga Perkasa dimulai dari umur 1-21 hari. Penampilan atau performa ayam pada periode indukan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Penampilan Ternak Ayam Bibit Strain Ross Selama Periode Indukan
Umur (minggu)
Bobot Badan (g/ekor)
Konsumsi Pakan (g/ekor/hari)
Konversi Pakan
Standar
Aktual
Standar
Aktual
Bet
Jtn
Bet
Jtn
Bet
Jtn
Bet
Jtn
Bet
Jtn
0
-
-
45
45
-
-
ad lib
ad lib
-
-
1
115
150
160
148,1
25
26
21
24
1,3
1,6
2
220
310
281,7
311,4
30
36
35
42
2,0
1,8
3
355
505
396,5
484,3
35
44
38
46
2,3
1,9
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010
Keterangan : Bet : Betina, Jtn :  Jantan,    Konversi pakan =      Konsumsi pakan (g)
           PBB (g)
            Tabel 9 menunjukan bahwa bobot badan minggu pertama lebih tinggi dari standar namun pencapaian bobot badan ini dengan pemberian pakan yang lebih rendah dari standar.  Fakta ini menjelaskan bahwa manajemen pemeliharaan periode starter telah dilaksanakan dengan baik dan bibit yang digunakan juga berkualitas.

PEMELIHARAAN AYAM PERIODE GROWER (UMUR 6-21 MINGGU)

Pemeliharaan ayam bibit periode grower dimulai dari umur 6-21 minggu dengan strain ayam yang digunakan yaitu strain Ross.

Kandang dan Peralatan

Pemeliharaan ayam fase grower masih menggunakan kandang dari            pemeliharaan fase starter. Peralatan kandang yang digunakan pada pemeliharaan grower yaitu tempat pakan otomatis (automatic feeder trough), tempat air minum otomatis (automatic bell drinker), lampu bohlam 5 watt, tirai kandang, alat sanitasi dan kebersihan, tangki air, bak celup kaki, termometer. Kandang dan peralatan telah dibahas pada bab sebelumnya tentang perkandangan.

Kepadatan Kandang

            Kepadatan kandang pada fase grower perlu diperhatikan dan harus                memberikan kenyamanan pada ayam. Kondisi kandang yang terlalu padat akan         menimbulkan stress pada ternak ayam dan akan mengganggu pertumbuhan ayam. Sebaliknya kondisi kandang yang terlalu luas akan memberi ruang gerak pada ayam sehingga ayam akan lebih banyak mengeluarkan energi. Kepadatan kandang untuk periode grower yang diterapkan di PT Silga Perkasa yaitu 5-6 ekor/m2 untuk ayam betina dan 3-4 ekor/m2 untuk ayam jantan. Kepadatan kandang untuk setiap daerah dapat berbeda sesuai suhu daerah tersebut. Untuk kandang sistim tertutup (closed house), suhunya sudah diatur secara otomatis sehingga di daerah yang suhunya tinggi atau rendah tidak menjadi masalah.

Persiapan Kandang

            Memasuki periode grower persiapan kandang dan peralatan yang dilakukan yaitu, tirai kandang diganti dengan tirai yang berwarna hitam, pemasangan tempat pakan otomatis (feeder trough), pemasangan lampu 5 watt yang digunakan sampai akhir periode ini.

Perlakuan Ternak

            Penanganan ternak yang dilakukan pada periode grower ini yaitu                        penimbangan dan seleksi yang dilakukan setiap minggu. Tujuan pelaksanaan              program penimbangan dan seleksi ini yaitu untuk meningkatkan uniformity (keseragaman) tiap minggu dan memudahkan dalam menentukan konsumsi ransum. Sebelum penimbangan dan seleksi, ternak diberi multivitamin plus elektrolit melalui air minum untuk mencegah timbulnya stress.

Pemberian Pakan dan Air Minum

            Pakan untuk ayam pada periode grower diberikan secara terbatas (restricted feeding). Tujuan pemberian pakan secara terbatas yaitu untuk mengontrol                     pertambahan bobot badan ayam agar tidak terjadi over weight (kelebihan bobot badan) sehingga uniformity (keseragaman) ayam sampai akhir periode ini mencapai 80%. Frekuensi pemberian pakan dilakukan satu kali dalam sehari, yaitu diberikan pada pagi hari pukul 07.30 WIB. Pakan untuk ayam periode grower berbentuk  crumble. Air minum diberikan adlibitum dengan tempat air minum yang digunakan adalah automatic bell drinker. Konsumsi pakan umur 6-10 minggu dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Konsumsi Pakan Ayam Bibit Strain Ross Periode Grower
Umur (Minggu)
Konsumsi Pakan (g/ekor/hari)
Standar
Aktual
Bet
Jtn
Bet
Jtn
6
48
66
39
65
7
52
67
42
69
8
56
68
46
70
9
58
70
49
73
10
61
73
53
77
Sumber : PT Silga Perkasa 2010

Pengaturan Cahaya

            Pencahayaan pada periode grower adalah salah satu hal penting untuk          diperhatikan, karena periode ini sangat menentukan masak kelamin ayam. Selain pembatasan pemberian pakan, pencahayaan juga diatur agar  pertumbuhan ayam   tetap mengikuti standar. Cahaya yang diberikan pada periode ini selama 8,5 jam yang dimulai dari jam 07.00-15.30 WIB dengan intensitas 5 lux. Lampu yang             digunakan berkekuatan 5 watt.

Penimbangan

            Penimbangan bobot badan ayam dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan, tingkat keseragaman bobot badan ayam dan sebagai acuan untuk menentukan kebutuhan pakan pada minggu berikutnya. Penimbangan bobot badan ayam dilakukan setiap minggu  dengan jumlah sampel ayam sebanyak 10% dari populasi ayam per pen. Ayam ditimbang menggunakan timbangan gantung (analog) yang berkapasitas 5 kg. Data hasil penimbangan dapat dilihat pada Tabel 11.    
Tabel 11. Hasil Penimbangan Bobot Badan Ayam Pedaging Strain Ross Periode
    Grower
Umur (minggu)
Bobot Badan (g)
Keseragaman (%)
Standar
Aktual
Betina
Jantan
Betina
Jantan
Betina
Jantan
6
660
1075
670
973
70
62,1
7
760
1215
750
1119
74
67,4
8
870
1345
848
1312
75,1
71,2
9
980
1465
962
1479
76
74,3
10
1090
1585
1094
1699
79,5
76,2
Sumber : PT Silga Perkasa 2010
                Tabel 11 menunjukan bahwa bobot badan ayam tiap minggu terus mengalami kenaikan. Disamping itu, keseragaman tiap minggu juga mengalami peningkatan dan terus membaik hingga mendekati 80%.

Pencegahan Penyakit

                Pencegahan penyakit merupakan satu kesatuan program yang dimulai dari pemeliharaan umur satu hari sampai ayam diafkir. Pencegahan penyakit periode grower merupakan lanjutan dari periode starter dan akan berlanjut sampai periode layer.

Sanitasi

                Sanitasi kandang dan peralatan merupakan tugas utama yang selalu dilakukan setiap hari. Sanitasi di lingkungan kandang dan dalam kandang terus dilakukan            selama proses pemeliharaan ayam berlangsung. Sanitasi dilakukan dalam beberapa cara yaitu sanitasi lingkungan kandang (spray desinfektan), sanitasi dalam kandang (spray desinfektan), sanitasi karyawan (celup kaki dan shower).

Vaksinasi

Vaksinasi yang dilakukan pada periode grower merupakan kegiatan lanjutan dari periode starter.  Program vaksinasi yang dilakukan pada periode grower dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Program Pengcegahan Penyakit Ayam Bibit Strain Ross  Periode Grower
Umur (Minggu)
Vaksin
Dosis
Aplikasi


5
Fowl Pox
1 Dosis
Wing web


Coryza
0,25 cc
IM

7
AI
0,5 cc
IM

8
ND + IB Killed
0,5 cc
IM


ND + IB Live
1 Dosis
Tetes mata

11
ILT
1 Dosis
Tetes mata


Fowl Pox + AE
1 Dosis
Wing web

13
AI
0,5 cc
IM


IB-491
1 Dosis
Tetes mata

15
Coryza
0,5 cc
IM

16
ND +EDS
0,5 cc
IM


ND Lasota
1 Dosis
Tetes mata

20
AI
0,5 cc
IM

22
ND + IB Multi + IBD
0,5 cc
IM


ND + IB Live
1 Dosis
Tetes mata

Sumber : PT Silga Perkasa, 2010
Keterangan :
AI : Avian Influenza, ND : New Castle Disease, ILT : Infectious Laryngotracheitis, AE : Avian Encephalomyelitis, IB : Infectious Bronchitis, EDS : Egg Drop Syndrome, IBD : Infectious Bursal Disease, IM : Intra Muscular

Umur dan Bobot Badan Saat Masak Kelamin

Masa kelamin ternak ayam dicapai saat bobot badan ayam 2,8 kg untuk ayam betina dan untuk ayam jantan 3,5 kg. Pencapaian bobot badan saat ayam berumur 24 minggu dan ayam mulai bertelur pertama. Bobot badan, konsumsi pakan dan              konversi pakan selama periode grower dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Bobot Badan, Konsumsi Pakan dan Konversi Pakan Ayam Bibit Strain
    Ross pada Periode Grower
Umur (minggu)

Bobot Badan (g/ekor)
Konsumsi Pakan (g/ekor/hari)
Konversi Pakan
Standar
Aktual
Standar
Aktual
Bet
Jtn
Bet
Jtn
Bet
Jtn
Bet
Jtn
Bet
Jtn
660
1075
670
973
48
66
39
65
-
-
7
760
1215
750
1119
52
67
42
69
3,7
3,3
8
870
1345
848
1312
56
68
46
70
3,3
2,5
9
980
1465
962
1479
58
70
49
73
3
3,1
10
1090
1585
1094
1699
61
73
53
77
2,8
2,5
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010                                                           
Keterangan :        Bet : Betina, Jtn : Jantan,                 Konversi pakan =  Konsumsi pakan (g)
           PBB (g)

Tabel 13 menunjukan bahwa pakan yang diberikan untuk ayam bibit strain ross pada periode grower lebih rendah 7-10 g. Pemberian pakan ini merupakan kebijakan perusahaan sebagai program pembatasan pemberian pakan untuk mencegah kelebihan bobot badan ayam.
































PEMELIHARAAN AYAM PERIODE PRODUKSI (UMUR 22-64 MINGGU)

Pemeliharaan ayam bibit periode grower dimulai dari umur 22 minggu sampai umur 64 minggu dengan strain ayam yang digunakan yaitu strain lohnam.

Kandang dan Peralatan

Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan periode layer adalah kandang yang sama dengan pemeliharaan periode starter dan grower karena menggunakan sistim brood-grow-lay. Peralatan kandang yang digunakan pada periode layer antara lain tempat pakan (feeder trough), tempat air minum otomatis (automatic bell            drinker), sarang bertelur (nest boks), lampu, alat sanitasi, bak celup kaki, tangki air, alat sanitasi dan alat kebersihan.

Kepadatan Kandang

            Kepadatan kandang untuk ayam bibit  periode layer yang terdapat di PT Silga Perkasa yaitu 4,9-5,1 ekor/m2.  Kepadatan kandang pada periode layer dapat                 dipengaruhi dari deplesi pada periode grower.

Pemberian Pakan

            Pemberian pakan dilakukan satu kali pada pagi hari pukul 07.30 WIB. Tujuan pemberian pakan pada periode layer adalah untuk hidup pokok, dan untuk produksi. Ayam akan melakukan aktifitasnya lebih banyak pada siang hari sehingga pemberian pakan dilakukan pada pagi hari. Pakan yang diberikan untuk periode layer ada dua jenis yaitu jenis layer I yang diberikan pada umur 25-50 minggu dan pakan layer II yang diberikan pada umur 51 minggu sampai ayam diafkir. Populasi ternak dan kebutuhan pakan ayam periode layer dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Populasi Ternak dan Kebutuhan Pakan Ayam Periode Layer Strain
    Lohman  pada Kandang G5 di PT Silga Perkasa unit Farm Nangerang II
Umur (Minggu)
Populasi (ekor)
Konsumsi Pakan (g/ekor/hari)
Betina
Jantan
Betina
Jantan
Standar
Aktual
Standar
Aktual
55
3897
366
158
145
144
133
56
3881
347
157
145
145
133
57
3870
344
157
144
145
133
58
3858
342
156
144
146
133
59
3752
324
156
144
146
133
60
3714
324
155
144
147
133
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010

Pengaturan Cahaya

Pemberian cahaya pada periode layer dilaksanakan saat tirai warna hitam dibuka atau pada saat umur ayam 22 minggu. Cahaya yang diberikan menggunakan lampu pijar berkekuatan 18 watt. Jarak tiap titik lampu dalam satu pen adalah 3    meter. Intensitas cahaya yang diperlukan pada periode layer yaitu 20 lux.

Penimbangan

Penimbangan bobot badan pada periode layer dilakukan setiap dua minggu sekali. Sampel yang digunakan 5% dari jumlah ayam yang ada dalam satu pen.     Tujuan penimbangan bobot badan ayam pada periode layer ini adalah untuk                menentukan kebutuhan pakan yang pemberiannya disesuaikan dengan bobot badan ayam dari hasil penimbangan. Ayam ditimbang satu per satu menggunakan                 timbangan gantung (analog) yang berkapasitas 5 kg. Hasil penimbangan bobot badan dapat dilihat pada Tabel 15.   
Tabel 15. Hasil Penimbangan Bobot Badan Ayam Bibit Strain Lohman Periode
     Layer
Umur (minggu)
Bobot badan (g/ekor)
Standar
Aktual
Betina
Jantan
Betina
Jantan
51
3788
4452
3656
4557
53
3818
4506
3587
4526
55
3848
4560
3567
4456
57
3878
4614
3593
4390
59
3908
4668
3539
4382
Sumber : PT Silga Perkasa

Pencegahan Penyakit

Sanitasi dan vaksinasi yang dilakukan pada periode layer merupakan satu            kesatuan program pencegahan penyakit dari masa brooding sampai ayam diafkir.

Sanitasi

            Sanitasi sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit. Sanitasi yang dilakukan pada periode layer sama dengan sanitasi yang dilakukan pada periode sebelumnya.

Vaksinasi

Vaksinasi yang dilakukan selama periode layer, sebagian besar merupakan vaksinasi ulang yang telah dilakukan pada periode starter dan grower. Program vaksinasi yang dilaksanakan pada periode layer dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Vaksin yang Digunakan pada Periode Layer
Umur Minggu
Jenis Vaksin
Dosis
Aplikasi


20
ND + IB +EDS
0,5 cc
IM (Dada)


ND + IB Live
1 Dosis
Tetes Mata

23
AI
0,5 cc
IM (Dada)

24
ND + IB Multi
2 Dosis
IM (Dada)

29
ND + IB Live
2 Dosis
Air Minum

35
ND Lasota
2 Dosis
Air Minum

36
AI
0,5 cc
IM (Dada)

42
ND Lasota
2 Dosis
Air Minum

49
ND Lasota
2 Dosis
Air Minum

50
AI
0,5 cc
IM (Dada)

Sumber : PT Silga Perkasa, 2010
Keterangan :
AI : Avian Influenza, ND : New Castle Disease, IB : Infectious Bronchitis, EDS : Egg Drop Syndrome, IM : Intra Muscular

Produksi Telur

            Telur merupakan produk utama dalam pemeliharaan ayam breeding parent stock (PS) untuk menghasilkan Day Old Chick (DOC) final stock (FS). Telur yang dihasilkan harus memiliki fertilitas dan daya tetas yang tinggi. Frekuensi                     pengambilan telur yang dilakukan di PT Silga Perkasa Unit Farm Nangerang II             sebanyak lima kali yaitu pada pukul 07.30 WIB, 09.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB dan 15.00 WIB. Penanganan telur dari ayam yang sudah berumur di atas 50 minggu harus hati-hati karena pada saat ini telur mudah retak. Hal ini akibat dari kerabang telur yang semakin tipis. Produksi telur di PT Silga Perkasa Unit Farm Nangerang II dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Produksi Telur Ayam Bibit Strain Lohman di unit Farm Nangerang II
Umur (Minggu)
Populasi (Ekor)
Produksi Telur
Hatching Egg
Telur Konsumsi (%)
Butir
%
Std
%
std
56
27.130
16.825
62,0
61,6
94,2
83,2
5,8
57
27.061
16.763
61,9
60,5
94,2
82,4
5,8
58
26.984
16.401
60,8
59,5
94,3
81,7
5,7
59
26.237
15.875
60,5
58,3
94,1
80,9
5,9
60
25.619
15.228
59,4
57,2
92,9
80
7,1
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010
Katerangan :        Std : Standar
Data Tabel 17 dapat dijelaskan bahwa produksi telur yang dicapai pada umur 56 minggu sampai umur 60 minggu rata-rata 1-2 % lebih tinggi dari standar yang ditetapkan strain lohman. Jumlah telur yang akan ditetaskan juga lebih tinggi dari standar yang ditetapkan strain lohman.















PEMASARAN

Bentuk Produk dan Harga Jual

            Produk utama yang dihasilkan oleh PT Silga Perkasa adalah Day Old Chick (DOC). Day Old Chick (DOC) yang dihasilkan merupakan ayam final stock yang selanjutnya dipelihara untuk dipotong. Selain itu ada hasil ikutan yaitu telur                 konsumsi dan limbah (pupuk). Harga jual ke tiga produk ini selalu berubah-ubah mengikuti harga pasar. Harga jual Day Old Chick (DOC), telur konsumsi dan pupuk per tanggal 14 Mei 2010 dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Harga Penjualan DOC, Telur dan Pupuk
Produk
Harga Jual
Day Old Chick (DOC)
Rp   3.900/ekor
Telur Konsumsi
Rp 11.000/kg
Limbah/Pupuk
Rp   6.800/karung
Sumber : PT Silga Perkasa, 2010

Rantai Tata Niaga

Penjualan Day Old Chick (DOC), telur konsumsi dan pupuk oleh PT Silga Perkasa dilakukan dalam dua cara yaitu melalui agen atau pengumpul dan langsung ke konsumen. Alur tataniaga pemasaran produk di PT Silga Perkasa dapat dilihat         pada Gambar 11.


 



Konsumen

            PT Silga Perkasa memiliki konsumen yang berasal dari daerah Sukabumi, Garut, Bogor, Tasikmalaya, Bandung dan peternak mandiri. Pemasaran hasil              produksi tidak dibatasi pada konsumen tertentu. Peternak yang ingin                           mengembangkan usaha ayam potong dapat membeli Day Old Chick (DOC) di PT Silga Perkasa.





 

PENANGANAN LIMBAH

Produk Limbah yang Dihasilkan

            Limbah yang dihasilkan berupa limbah kandang yaitu bangkai ayam dan           sekam yang bercampur kotoran ayam. Limbah yang dihasilkan ini tergolong limbah padat yang telah menjadi pupuk akibat fermentasi oleh bakteri.

Penanganan dan Pengolahan

            Perusahaan melakukan penanganan untuk bangkai ayam yaitu dengan cara bangkai ayam dikumpulkan pada satu lubang yang telah disiapkan dan dibakar.  Limbah padat berupa sekam bercampur kotoran ayam yang telah menjadi pupuk dikarungi dan dijual ke agen-agen pupuk atau langsung ke petani. Sebelum sekam dan kotoran ayam dikarungi dilakukan penyemprotan dengan insektisida dengan tujuan  membunuh serangga yang dikategorikan sebagai carrier avian influenza (AI).              Insektisida yang digunakan adalah klorpinifos dengan dosis 3cc/liter air. Selesai        penyemprotan diistirahatkan selama 2-3 hari dan pupuk dikarungi untuk dijual.















 

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pemeliharaan ayam bibit pedaging di PT Silga Perkasa sudah berjalan dengan baik karena pihak perusahaan telah menjalankan program pemeliharaannya sesuai dengan standar strain ayam yang digunakan. Selain itu, program kesehatan telah dilaksanakan dengan ketat baik pencegahan penyakit maupun  pengobatan bila ternak ayam sakit. Manajemen pemeliharaan dan perkandangan di PT Silga Perkasa telah dilaksanakan dengan baik hingga menghasilkan performa ayam yang seragam, bobot  badan mencapai standar dan produksi telur dari minggu 56-60 rata-rata 1-2% lebih tinggi dari standar produksi. Hal ini menandakan adanya kontribusi yang            efisien dari semua faktor produksi.

Saran

Selama Praktik berlangsung penulis masih menemukan kelebihan bobot             badan ayam (over weight) pada periode starter. Pertumbuhan ayam dapat dipengaruhi oleh tiga perlakuan yaitu pemberian pakan, pemberian cahaya dan manajemen perkandangan. PT Silga Perkasa harus mengevaluasi peran dari tiga perlakuan ini sehingga bobot badan ayam dapat dikontrol dengan baik.

















 

DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R., A. Polana., S. Alam, & E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam   Broiler. Jakarta.  Agromedia Pustaka
Lohman. 2007. Parent Stock Performance Objectives. Lohman Indonesia
Priyanto, M.A. 2005. Membuat Kandang Ayam. Jakarta. Penebar Swadaya
Ross, 308. 2007. Global Ross Performane. Ross Indonesia
Santoso, H. dan Sudaryani, T. 2010. Pembesaran Ayam Pedaging Hari Per Hari di Kandang Panggung Terbuka. Jakarta. Penebar Swadaya
Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas . 2009.  Bisnis Ternak Diprediksi           Menggeliat Akhir Tahun. http://beritanusantara.com/analisa/bisnis-ternak-diprediksi-menggeliat-akhir-tahun.html.[15 Juni 2010]. Bogor

2 komentar:

  1. Kita bersama membangun dunia peternakan indonesia....

    BalasHapus

  2. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan METHYLEN BLUE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus